Jauhi Persaan Berlebih Ketika Suka Maupun Duka

Dalam tulisan lalu sempat mengulas sebuah pepatah bahwa "dunia ini diciptakan bersama persoalannya yang mau tidak mau harus di hadapi oleh manusia". Banyak sekali kasus-kasus galau terjadi karena kegagalan dalam menyikapi persoalan yang terjadi. Itulah yang melatar belakangi judul "Jauhi Persaan Berlebih Ketika Suka Maupun Duka" di pilih untuk tulisan ini.

Rasa adalah hal yang paling istimewa yang dimiliki oleh manusia dan tanpa kecuali. Serta dengan rasa itulah manusia menjadi lebih unik dibandingkan dengan makhluk lain di muka bumi ini. yang lebih hebatnya lagi adalah karena rasa itu akan melahirkan ekspresi yang sangat jelas dalam gerak seseorang dan menjelaskan keadaannya di saar tetentu.

Secara umum segala sesuatu yang diciptakan itu berdasarkan pasangannya. Ketika ada kiri pasti ada kanan, ada besar pasti di ikuti yang kecil, ada lelaki pasti akan ada perempuan dan seterusnya. Tidak terkecuali perasaan yang diciptakan dalam dua bentuk yakni; perasaan suka dan perasaan duka. Keduanya pasti sudah, sedang dan akan dialami oleh manusia di manapun dan kapanpun.

jauhi perasaan berlebih ketika suka maupun duka

Ketika mendapati sesuatu yang mengagumkan tentu saja perasaan yang akan muncul adalah perasaan suka. Betapa perasaan suka itu akan terekspresikan dalam tindakan seseorang yang sedang mengalaminya serta di iringi dengan perubahan positif dalam gerak serta setiap langkahnya. Tumbuhnya semangat, keceriahan, keakraban dan lain sebagainya menandakan bahwa rasa suka sedang dialami oleh orang tersebut.

Sebaliknya, ketika mendapati sesuatu yang disukainya telah hilang, rusak, tidak sesuai yang diharapkan, maka perasaan duka akan otomatis hinggap di dalam jiwa seseorang. lahirlah berbagai ekspresi dalam sikapnya serta tidak sedikit ekspresi tidak suka itu terlihat pada sesorang seperti kehilangan semangat, sedih, kehilangan selera dan malas melakukan tanggung jawabnya.

Jadi kedua hal itu bisa datang kapan saja kepada seseorang. Tetapi yang terpenting adalah kesiapan untuk menghadapi keduanya dengan sikap yang sesuai. Karena, kendati yang muncul itu adalah perasaan suka jika menyikapinya dengan sikap berlebih akan memberikan dampak yang akhirnya menghilangkan rasa suka itu dengan cepat.

Begitu pula ketika mendapati sesuatu yang tidak disukai, maka jika disikapi dengan terlalu berlebih akan membuat seseorang menjadi sangat terikat dengan permasalahan yang seperti tiada ujungnya dan menempatkannya dalam suasana gundah untuk waktu yang sangat lama.

Agama mengajarkan bahwa "sikapilah rasa suka itu sewajarnya, karena sewaktu-waktu rasa suka itu akan menjadi benci dan sebaliknya sikapilah rasa duka itu sewajarnya saja karena sewaktu-waktu rasa duka itu akan menjadi suka". Intinya apapun yang muncul dihadapan kita pandanglah dengan kewajaran.

Bila segala sesuatunya telah menjadi wajar, maka disinilah seseorang telah menemukan kedewasaan jiwanya dan akan membuatnya memiliki karakter bijaksana yang menjadi impian semua orang.