Karena Kejujurannya Dia Mendapatkan Kebebasan

Kebaikan itu tidak pandang bulu, dia akan menjemput jodohnya. Sperti kisah seorang anak pengembala kambing, Karena Kejujurannya Dia Mendapatkan Kebebasan dari jeratan perbudakan.

Karena Kejujurannya Dia Mendapatkan Kebebasan

Karena kejujuran seorang perkasa bisa tunduk, seorang pecundang bisa menjadi pemenang. Kejujuran adalah inti dari keikhlasan dari setiap amal yang dilakukan.

Bukan sebuah imajinasi, tetapi sebuah harapan yang ingin diwujudkan, amalan yang diawali dengan kejujuran akan dengan cepat menarik setiap kebaikan.

Seperti yang dialami seorang budak penggembala yang dengan kejujurannya dia mendapatkan kembali kemanusiaannya. Dia merdeka dari jeratan penindasan karena status kebudakannya.

Anak itu dihadiahi kebebasan oleh Sayyidina Umara ibn Khotob.

Khalifah Umar bin Khattab merupakan sosok pemimpin setelah meninggalnya Rasulullah Muhammad SAW yang sangat disegani. Ini karena Umar terkenal sangat teguh menjaga amanah dan tidak mau menyimpang.

Kala itu, Umar sedang mengadakan perjalanan ke suatu tempat. di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seorang anak penggembala kambing.

Anak ini hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Dia pun hidup mengandalkan upah yang diperolehnya dengan menggembala kambing.

Melihat si anak itu, Umar kemudian ingin menguji apakah anak ini dapat bersikap jujur dan amanah. Maka, didekatilah si anak ini.

“Banyak sekali kambing yang kau pelihara. Semuanya bagus dan gemuk-gemuk. Juallah kepadaku barang satu ekor saja,” kata Khalifah Umar kepada si anak gembala.

“Saya bukan pemilik kambing-kambing ini. Saya hanya menggembalakan kambing-kambing ini dan memungut upah darinya,” kata anak gembala.

“jika kau jual pada ku, Katakan saja kepada majikanmu, kalau salah satu kambingnya dimakan serigala,” ucap Khalifah Umar.

Anak gembala itu terdiam. Sejenak kemudian, dia lalu berkata, “Di mana Allah? Di mana Allah? Jika tuan menyuruh saya berbohong, di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah tuan mau menjerumuskan saya ke dalam neraka karena telah berbohong?”

Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar menitikkan air mata. Dipeluknya anak gembala itu, lalu dia meminta agar si anak gembala itu mengantarkannya kepada sang majikan.

Setelah bertemu dengan majikan si anak gembala, Khalifah Umar kemudian menawar harga anak itu. Kesepakatan terjadi, dan si anak gembala ini dimerdekakan oleh Khalifah Umar.

Selain itu, Khalifah Umar juga membeli semua kambing yang digembalakan si anak tadi. Kambing-kambing itu kemudian diberikan kepada si anak gembala, dan menjadi hak penuh miliknya, sebagai hadiah atas kejujuran dan amanah si anak tadi.

Kisah diatas memberikan pelajaran kepada kita mengenai keistimewaan prilaku jujur yang diterapkan didalam kehidupan. Dari kisah ini kita mendapati seorang anak yang mampu menerapkan prilaku jujurnya dalam kehidupan dia sebagai budak, dan dengan itu dia mendapatkan harta kemanusiaannya.

Itulah yang mungkin yang harus kita teladani, seorang anak kecil saja bisa jujur, kenapa orang dewasa tidak bisa menerapkan kejujurannya.

Hanya sedikit orang yang mampu menerapkan prilaku istimewa ini. Harapan terbesarnya semoga kita semua menjadi muslim yang mau jujur terhadap diri sendiri dan terhadap aturan syari'at yang mulia ini.
Wallahu a'lam bish showab.

BACA JUGA;
Inilah Akibat Mengutamakan Istri Lebih Dari Ibunya
Ashabul Aikah Kisah Kaum Yang Dihujani Api