Ibnu Abbas Dimata Para Sahabatnya

Assalamu'alaikum sahabat! Kali ini kita akan mengenal bagaimana Ibnu Abbas Dimata Para Sahabatnya?, Sang periwayatat hadits ini dikenal sebagai juru tulisnya Nabi Muhammad SAW.

Ibnu Abbas Dimata Para Sahabatnya 

Berikut ini sekilas mengenai salah seorang sahabat Nabi yang sangat terkenal dengan periwayatan haditsnya.

Tidak sedikit hadits shahih yang rujukan awalnya bersumber dari sahabat Ibnu Abbas ini. Ini dikarenakan ia merupakan juru tulis utama dari Rosulullah saw.

Biografi Ibnu Abbas 

Abdullah bin Abbas merupakan sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah, ia telah meriwayatkan sekitar 1.660 hadits.

Dia adalah putera dari Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, paman Rasulullah dan ibunya adalah Ummul Fadl Lababah binti harits saudari dari ummul mukminin Maimunah.

Sahabat ini mempunyai kedudukan yang sangat terpandang dan dijuluki dengan Pemberi Informasi bagi Umat Islam.

Jika Anda menyukai sejarah, maka Anda wajib mengetahui bahaw dari beliaulah asal usul silsilah khalifah Daulat Abbasiah.

Dia dilahirkan di Mekah dan besar di saat munculnya Islam, di mana beliau terus mendampingi Rasulullah sehingga beliau mempunyai banyak riwayat hadis sahih dari Rasulullah .

Abdullah bin Abbas ikut dalam barisan Ali bin Abi Thalib pada saat terjadi peristiwa perang Jamal dan perang Shiffin.

Kemudian Beliau juga dikenal oleh umat islam sebagai pakar fikih, genetis Arab, peperangan dan sejarah.

Di akhir hidupnya dia mengalami kebutaan dan tinggal di Taif sampai akhir hayatnya. Pada saat ia mengalami kebutaan ia pernah melantunkan sebuah sya'ir yang berbunyi;
Meskipun Allah mengambil penghlihatanku,
namun cahaya lisan dan telingaku melihat
Akalku sehat, lisanku menjelaskan kebenaran seperti pedang yang tajam
Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah, jld. 3, hlm. 190. 
'Abdullah bin 'Abbas Radhiyallahu 'anhu wafat 68 H/687 M dengan meninggalkan catatan karya yang kemudian diabadikan oleh murid-muridnya dalam bentuk tulisan

Perjalanan Hidup

Abdullah lahir tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”.

Allah mengabulkan doa Nabi-nya dan Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan penguasaan ilmunya yang luas dan pengetahuan fikihnya yang mendalam , menjadikannya orang yang dicari untuk di mintai fatwa penting sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih tiga puluh tahun.

Tentang Ibnu Abbas, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah berkata :”Tak pernah aku melihat seseorang yang lebih mengerti dari pada Ibnu Abbas tentang ilmu hadits Nabi Shallallahu alaihi Wassalam serta keputusan2 yang dibuat Abubakar ,Umar , dan Utsman“.

Begitu pula tentang ilmu fikih ,tafsir ,bahasa arab, sya’ir, ilmu hitung dan fara’id. Orang-orang pada waktu itu sering mendapatinya duduk membahas ilmu fiqih dihadapan muridnya disuatu hari, kemudian satu hari yang lain membahas tafsir, satu hari lain untuk masalah peperangan, satu hari untuk syair dan memperbincangkan bahasa Arab.

Sama sekali aku tidak pernah melihat ada orang alim duduk mendengarkan pembicaraan beliau begitu khusu’ nya kecuali kepada beliau. Dan setiap pertanyaan orang kepada beliau, pasti ada jawabannya”.

Menurut An-Nasa’I, sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih adalah yang diriwayatkan oleh az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba, dari Ibnu abbas. Sedangkan yang paling Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih. Rangkaian ini disebut silsilah Al-Kadzib (silsilah bohong).

Ibnu Abbas mengikuti Perang Hunain, Thaif, Penaklukan Makkah dan haji wada’. Ia menyaksikan penaklukan Afrika bersama Ibnu Abu as-Sarah. Perang Jamal dan Perang Shiffin bersama Ali bin Abi Thalib. Ia wafat di Thaif pada tahun 68 H. Ibnu al-Hanafiyah ikut menshalatkanya.

Itulah sepenggal cerita kisah sahabat Nabi yang sangat 'Arif. Semoga postingan singkat ini bisa menjadi salah satu sarana yang menambah wawasan pengetahuan kita mengenai sepak terjanga perjuangan para sahaba Nabi yang Mulia. Amiin

Tulisan ini diambil dari berbagai sumber yang ada di internet, jadi untuk kisah lengkapnya sebaiknya ditanyakan kepada guru masing-masing secara langsung. Sehingga bisa mengambil hikmah dan pelajaran dengan penuh keberkahan.

Ikuti terus postingan kami selanjutnya, dan jangan lupa berikan kritik dan saran Anda lewat komentar dibawah ini!, terima kasih